Harianpalu.com - Ketua panitia seminar dan bedah buku Panglima Damai Poso, Samsudin Pay menyampaikan, bahwa kegiatan yang bakal diselenggarakan oleh pihaknya nanti merupakan bentuk upaya untuk mengupas seperti apa maksud dan tujuan dari buku yang ditulis langsung oleh Khoirul Anam tentang sosok Panglima Damai Poso, Muhammad Adnan Arsal.
Ia ingin agar karya tulis ini dapat dibedah bersama dan ditelisik oleh masyarakat, sehingga apa yang ingin disampaikan kepada publik dapat tersampaikan dengan baik dari sang penulis bukunya.
"Kami akan hadirkan penulis bukunya, Mas Khoirul Anam, agar terjadi transfer keilmuan, wawasan, dan pengetahuan bagi pembacanya," kata Samsudin dalam keterangannya, Minggu (30/10).
Bedah buku tersebut dianggapnya sangat perlu, sebab ia berharap apa yang ditulis oleh Khoirul Anam di dalam buku berjudul "Muhammad Adnan Arsal, Panglima Damai Poso" itu bisa bertemu langsung dengan masyarakat, sehingga diharapkan nanti ada masukan dan saran langsung dari hadirin.
"Bedah buku adalah sebuah pembelajaran berharga bagi penulis, karena melalui kegiatan tersebut penulis akan mendapat pujian maupun masukan yang konstruktif terhadap buku yang ditulisnya," ucapnya.
Selain menghadirkan penulis buku, Samsudin juga akan menghadirkan beberapa narasumber yang berkompeten untuk ikut membahas dan membedah buku yang saat ini sudah dicetak secara nasional itu.
Beberapa tokoh di antaranya adalah; Kepala Detasemen Khusus 88 Anti Teror Mabes Polri Irjen Pol Marthinus Hukom. Nantinya, ia akan memberikan materi tentang seperti apa penanganan radikalisme agama di Indonesia.
Kemudian ada juga Mohamad Nuruzzaman yang merupakan Staf Khusus Menteri Agama Republik Indonesia yang akan membahas tentang seperti apa konflik peradaban. Apalagi pria yang karib disapa Kang Zaman ini merupakan Kepala Densus 99 Barisan Ansor Serba Guna Nahdlatul Ulama (Banser NU).
Selain itu, ada pula Ustadz Muhammad Adnan Arsal yang menjadi tokoh sentral di dalam buku karya Khoirul Anam tersebut. Lalu ada pula Pendeta Renaldy Damanik. Keduanya adalah sesama tokoh dan pegiat damai di Poso.
Dijadwalkan, hadir pula Bupati Tojo Una-Una Mohammad Lahay dan Gubernur Sulawesi Tengah Rusdi Mastura.
Lebih lanjut, tujuan utama dari kegiatan tersebut menurut Samsudin adalah tersosialisasinya buku Panglima Damai Poso tersebut kepada seluruh stakeholders masyarakat di wilayah Kabupaten Tojo Una-Una.
"Masyarakat memahami secara komprehensif isi buku tentang Panglima Damai Poso yang dilaksanakan pada sesi seminar dan bedah buku," jelasnya.
Sekedar diketahui, bahwa agenda seminar dan bedah buku tersebut akan diselenggarakan pada tanggal 31 Oktober 2022 di Pondok Kalero Kafe, Kabupaten Tojo Una-Una, Provinsi Sulawesi Tengah. (*/**)
Posting Komentar