Dukung Sulteng Negeri Seribu Megalit: UIN Komitmen Promosi ke Kampus-kampus Islam

 


Cakrawala Sulawesi, Palu, Sulawesi Tengah – Program Pemerinah Provinsi Sulawesi Tengah melalui pencanangan Sulawesi Tengah Negeri Seribu Megalit mendapat respon banyak pihak. Salah satunya Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu yang berkomitmen membantu pemerintah daerah mempromosikan Sulawesi Tengah Negeri Seribu Megalit dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke daerah itu.

Rektor UIN Datokarama Palu Profesor Sagaf Pettalongi mengemukakan, promosi Sulteng Negeri Seribu Megalit dilakukan oleh UIN Datokarama kepada komponen civitas akademik perguruan tinggi keagamaan Islam negeri di seluruh Indonesia.

Melalui rilis humas UIN Datokarama Palu, Rektor menjelaskan bahwa pencanangan Sulteng negeri seribu megalit membuka pintu untuk para ilmuwan dan akademisi dari dalam dan luar negeri datang ke Sulteng melakukan pengembangan ilmu pengetahuan khususnya terkait dengan peradaban manusia yang ditinjau dari aspek budaya dan sejarah megalitikum.

Dengan demikian, kata Rektor, gagasan Gubernur Rusdy Mastura perlu didukung dan diberikan penguatan agar posisi Sulawesi Tengah khususnya Kabupaten poso dan Kabupaten Sigi yang memiliki potensi megalit dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas di tingkat mancanegara.

"Tentu para peneliti dan ilmuwan tertarik untuk melakukan penelitian secara mendalam di wilayah Sulteng," ujarnya.

"Dengan demikian UIN Datokarama akan ikut serta mengundang para akademisi di lingkungan perguruan tinggi di bawah naungan Kementerian Agama untuk melakukan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan di Poso dan Sigi, menyangktu dengan cagar budaya megalitikum," ucapnya.

Terdapat 349 buah batu dalam berbagai bentuk dan ukuran tersebar di Lembah Napu dan Bada, Kabupaten Poso. Ukuran batu tertinggi menyerupai manusia setinggi empat meter dengan lebar rata-rata 1,5 sampai 2,5 meter.

baca juga: https://www.cakrawalasulawesi.com/2023/09/megalitikum-sulteng-ternyata-bukan-yang.html 

Hasil penelitian arkeologi menyebutkan megalit tersebut diperkirakan berasal dari 3.000 tahun Sebelum Masehi dan yang termuda dibuat sekitar 1.300 tahun Sebelum Masehi.

Bentuk batu tersebut beragam antara lain berupa patung Arca, Kalamba, Tutu`na dan Dakon.

Oleh karena itu, ujarnya, potensi wisata cagar budaya megalitikum di Sulteng masuk dalam kategori wisata minat khusus, di mana para pengunjung tidak hanya sekedar menikmati suasana alam, sosial budaya, dan kuliner, tetapi juga melakukan pengembangan pengetahuan.

Di samping itu, kata Rektor, UIN Datokarama melalui program pengabdian kepada masyarakat juga akan melakukan pembinaan keterampilan dan wawasan masyarakat di daerah itu.

"Program ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari tuntutan Tri Dharma Perguruan Tinggi," ungkap guru besar bidang manajemen pendidikan ini.

Berdasarkan data Dinas Pariwisata Sulteng jumlah kunjungan wisatawan tahun 2022 sebanyak 1,3 juta jiwa. Target kunjungan wisatawan tahun 2023 sebanyak 2 juta.

(Redaksi/Humas UIN Datokarama)

Post a Comment

To be published, comments must be reviewed by the administrator *

Lebih baru Lebih lama
Post ADS 1
Post ADS 1