Cakrawala Sulawesi, Palu-Miris, ratusan pegawai Dishub Palu, diduga menjadi korban penyunatan honor di kantornya sendiri. “Bau kurang sedap” itu menyeruak dari “balik” tembok kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah. Bau itu tercium usai beberapa narasumber media ini membuka pintu dugaan penyunatan honor operasional pegawai instansi ini. Jumlahnya pun cukup membuat geleng kepala. Tak kurang dari 100 orang tenaga honor yang bekerja sebagai PAM dan TRC pada yang mengurusi angkutan tersebut ditengarai menjadi korban menyunatan honor tahun anggaran 2023.
Dugaan kuat pelaku penyunatan tersebut mengarah kepada oknum Kadis, Kabid Lalulintas dan Angkutan, Kepala Seksi Lalulintas dan salah satu staf honor pada Bidang Lalulintas dan Angkutan Dishub Palu.
Ini terjadi pada tahun 2023, saat sejumlah 100 orang staf yang melekat pada Bidang Lalulintas dan Angkutan. Dari jumlah tersebut 80 orang ditugaskan sebagai tenaga PAM dan 20 orang sebagai tenaga TRC. Adapun besaran honor operasional untuk PAM sebulan sebesar Rp.522.500,- sementara untuk TRC sebesar Rp.826.500,-.
“Iya, semuanya kami ada 100 orang, 20 orang tergabung di TRC (Tim Reaksi Cepat) dan 80 orang tergabung di PAM. Honor operasional kami dibayarkan per-Triwulan. Ironisnya setiap pembayaran honor/operasioanal itu diduga kuat mendapat potongan sampai 50 persen setiap orangnya” ungkap salah satu sumber yang diaminkan oleh rekannya.
Lanjut kata sumber,”jadi yang kami terima itu tidaklah penuh dari jumlah yang diketahui sebagai haknya tersebut.
“Sudah tidak full honor yang tiga bulannya. Terkadang yang diterima tenaga PAM itu hanya Rp.750.000 pertiga bulan dan tenaga TRC hanya sekitar Rp.1.239.000 setiap pembayaran per-triwulan.” tutup narasumber sembari meminta identitasnya dirahasiakan.
Kadis Perhubungan Kota Palu, Trisno Yunianto, yang dikonfirmasi media ini melalui pesan WhatsApp pada 7/3/2023 mengatakan belum bisa memberikan klarifikasi terhadap hal tersebut. Saya belum bisa memberikan klarifikasi sebelum saya undang pihak-pihak terkait. Saya baru tahu, dan tidak pernah saya perintahkan/arahkan hal demikian” ungkapnya melalui pesan WhatsApp.
Kabid Lalin dan Angkutan, Daniel pada saat dikonfirmasi media ini melalui pesan WhatsApp pada 7/3/2023 juga memohon maaf dan mengaku sibuk karena sedang mengikuti rapat. “Saya masih sibuk rapat persiapan penyambutan Adipura, nanti setelah selesai rapat, baru saya kabari,” singkatnya.
Bagaimana ulasan modus operandi dan indikasi melakukan upaya menutup rapat dugaan penyunatan honor operasional tenaga honor selama setahun di instansi ini? Nantikan pada edisi berikutnya. (Atnan)
Posting Komentar