Sigi, Cakrawala Sulawesi-
Direktur Penyerasian Pembangunan Sarana dan Prasarana (PPSP), Kementerian Desa Sofyan Hanafi, didampingi Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian Statistik (Kominfosantik) Provinsi Sulawesi Tengah, Sudaryano R. Lamangkona, melakukan kunjungan kerja ke Desa Toro, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi. Kunjungan ini bertujuan untuk melihat langsung hasil pelatihan Smart Village yang dilaksanakan pada bulan Mei lalu oleh working group Common Room, Roa Jaga Roa, Sekolah Internet Komunitas dengan pola kemitraan bersama Dinas Kominfosantik Provinsi Sulawesi Tengah.
Dilansir dari Dinas Kominfosantik Provinsi Sulteng 25 Juni 2024, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah Sulawesi Tengah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat pedesaan melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Program Smart Village ini diharapkan dapat mendorong keterlibatan masyarakat dalam pembangunan desa, meningkatkan akses informasi, serta memperkuat perekonomian lokal. Disamping itu, melalui internet diharapkan, masyarakat dapat melakukan proses pembelajaran secara online dari berbagai platform aplikasi, seperti pertanian, Perkebunan, perbengkelan, mekanisasi, penjualan komoditi dan lain sebagainya.
Dalam kunjungannya, baik Sofyan bersama Sudaryano berdialog dan berdiskusi langsung dengan komunitas internet bersama pemangku adat Desa Toro yang dipimpin Rukmini sekaligus sebagai Pembina Komunitas Internet Toro dan mendapatkan masukan serta tanggapan terkait pelaksanaan program ini. Mereka juga berkesempatan untuk melihat secara langsung fasilitas internet yang telah dibangun serta hasil-hasil pelatihan yang telah diterapkan oleh komunitas internet Desa Toro.
Hendrik, Koordinator Komunitas Internet Desa Toro, menyampaikan bahwa dalam waktu dua bulan setelah pelatihan, mereka telah menyambung tiga akses poin, menggunakan fiber optic dengan jarak terjauh 2 Kilometer dalam dusun I. Sedangkan permintaan akses jaringan ada di 6 Dusun dalam Desa Toro. Secara bertahap pemenuhan akses internet akan diupayakan oleh komunitas tersebut.
Ditempat yang sama, Sofyan Hanafi menyampaikan apresiasi kepada komunitas internet desa yang begitu semangat dan antusiasme yang tinggi, mengurus pemanfaatan teknologi internet di Desa Toro, untuk kemajuan desa melalui Program Smart Village. Diharapkan hal tersebut dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain di Sulawesi Tengah.
“Kami menyampaikan apresiasi kepada komunitas internet dan warga Masyarakat Desa Toro yang telah mengembangkan internet desa, untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam melakukan pembelajaran dan kegiatan usaha dalam menggerakkan ekonomi desa’, ujar Sofyan.
Sementara itu, Sudaryano R. Lamangkona mengatakan bahwa Internet Desa berbasis komunitas bukan hanya memberikan akses informasi yang lebih luas, tetapi juga membuka peluang bagi masyarakat untuk mengembangkan usaha dan meningkatkan perekonomian desa. Hal ini seiring dengan arah kebijakan Bapak Gubernur yang akan membangun dan mengembangkan program Smart Village di Sulawesi Tengah.
Lanjut Sudaryano juga menyampaikan harapan Gubernur Rusdy Mastura, bahwa, internet desa tidak saja sebagai saluran akses komunikasi dan akses informasi bagi Masyarakat, akan tetapi internet desa dapat dijadikan sebagai sarana pembelajaran bagi masyarakat desa dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya dibidang pertanian, perkebunan, nelayan, perbengkelan dan sektor lainnya.
Hal menarik dalam dialog, Rukmini, Ntina Adat Desa Toro menyampaikan bahwa saat ini Pengurus Adat, sedang melakukan revisi peraturan Adat Desa Toro terkait dengan penggunaan dan pemanfaatan internet sebagai media pengarustamaan komunikasi dan informasi yang baik, beretika dan beradab sesuai dengan semangat nilai-nilai lokal yang ada di Desa Toro.
“Dengan adanya internet di Desa Toro, kami segera melakukan penyesuaian aturan adat penggunaan internet. Hal ini untuk mencegah penggunaan internet ke arah yang negative, seperti judi online aplikasi negative lainnya”, ujar Rukmini.
Diakhir pertemuan, Hendrik menyampaikan bahwa dengan adanya internet di Desa Toro, masyarakat desa telah memanfaatkan melakukan penjualan hasil pertanian melalui aplikasi WA dan Facebook dengan nama Kareba dari Toro serta sebagian besar Masyarakat menggunakan internet untuk belajar tentang pertanian, perkebenunan dan perbengkelan.
“Voucher kami lekas habis karena warga gunakan untuk menonton video tentang pertanian, Perkebunan, perbengkelan dan video pengolahan bambu dari salag satu platform aplikasi”, ujar Hendrik.
Kunjungan ini juga dihadiri pejabat dari Kemendes RI, perwakilan dari Common Room, Roa Jaga Roa dan tokoh masyarakat setempat.
Sofyan berharap, agar keberhasilan smart village di desa toro ini mendapatkan perhatian dan embinaan dari Pemerintah Kabupaten Sigi serta menjadi pemicu sinergi antara pemerintah dan masyarakat di era digitalisasi saat ini. (*)
إرسال تعليق