Cakrawala Sulawesi, Sulteng-
Ketidakhadiran walikota Palu H. Hadiyanto Rasyid dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah provinsi Sulawesi Tengah menimbulkan keprihatinan dan kekecewaan Gubernur Sulawesi Tengah Dr. Anwar Hafid, M.Si.
Hal ini berawal dari ketidakhadiran Hadianto dalam berbagai agenda resmi tingkat provinsi Puncaknya saat kegiatan forum strategis Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPD Tahun 2026 yang digelar Senin pagi (14/4/2025) di Kantor Bappeda Sulteng Jl Moh Yamin, Kota Palu.
Pembukaan RKPD pagi itu turut dihadiri Wakil Menteri Dalam Negeri RI, Bima Arya Sugiarto. Di momentum itu, Gubernur Sulteng itu tampak tak bisa lagi menahan rasa kecewanya.
Secara terbuka, Gubernur Sulteng Anwar Hafid menyuarakan kekecewaannya atas ketidakhadiran Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid.
“Semua para bupati hadir, lengkap pak. Kecuali Wali Kota Palu ini saya tidak tau dimana rimbanya, saya sudah berkali-kali rapat, saya tidak pernah lihat hadir dan tidak ada juga pemberitahuan pak Menteri,” ujar Anwar Hafid.
Ternyata, ketidakhadiran Hadianto bukan kali pertama terjadi.
Dari catatan sejumlah media, berbagai kegiatan provinsi tidak dihadiri Wali Kota Hadianto, termasuk HUT Provinsi Sulteng ke-61 di kantor Gubernur Jl Sam Ratulangi Palu yang digelar secara meriah pada Minggu (13/4/2025).
Terpilihnya kepala daerah yang merupakan hasil pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan serentak seharusnya membawa angin segar bagi kekompakan pembangunan di daerah. Apalagi pemerintah provinsi Sulawesi Tengah di bawah kepemimpinan Gubernur Anwar Hafid dan Wagub dokter Reny Lamadjido memiliki komitmen yang besar dalam membantu dan bersinergi dengan pemerintah kabupaten dan kota.
Gubernur mengungkapkan bahwa pemerintah provinsi tidak memiliki rakyat. Yang memiliki rakyat adalah para Bupati dan walikota. Sehingga ia meminta agar OPD proaktif dalam menjemput bola dalam menyinergikan program yang dimiliki masing-masing dinas di kabupaten dan kota di Sulawesi Tengah.
إرسال تعليق