Cakrawala Sulawesi, Sulteng-
Gubernur Dr. H. Anwar Hafid, M.Si meyakini bahwa kemajuan suatu wilayah tidak hanya ditentukan oleh kekayaan sumber daya alam tetapi juga dari kedalaman iman dan ketangguhan budaya yang menopangnya.
Olehnya itu, Berani Berkah adalah salah satu program unggulan yang merajut benang emas antara kekuatan spiritual dan kearifan lokal yang hidup di Sulteng.
“Kekuatan religi dan kearifan lokal ibarat langit dan bumi kalau bumi dan langit menyatu, Sulawesi Tengah akan sejahtera,” tutur Gubernur Anwar Hafid dalam momentum HUT ke-61 Sulteng yang diselenggarakan pada Minggu (13/4) di halaman kantor gubernur.
Program BERANI Berkah dengan implementasi Sulteng berjamaah adalah upaya pemerintah mengajak umat beragama untuk konsisten meramaikan rumah-rumah ibadah sebagai pusat pembinaan mental spiritual.
“Berjamaah berarti bersama-sama,” urainya bahwa dalam konteks ibadah, berjamaah ialah aktivitas ibadah umat beragama secara bersama-sama.
Mengutip firman Allah SWT dalam Surat Al-A’raf Ayat 96 yang berbunyi “Andai penduduk suatu negeri beriman dan bertakwa, niscaya Kami bukakan pintu berkah dari langit dan bumi” maka ayat ini dijadikan salah satu filosofi dalam pembangunan Sulteng ke depan.
“Kita mohon keberkahan supaya Sulawesi Tengah selalu dicukupkan kesejahteraan karena umat-umat (beragama) selalu meramaikan rumah-rumah ibadah,” imbuhnya mendorong masifnya gerakan ini di tengah-tengah umat beragama.
Lanjut gubernur lagi, ramainya rumah ibadah merupakan salah satu indikator kemajuan wilayah selain indikator lain seperti pasar sebagai pusat perekonomian dan lapangan atau ruang terbuka sebagai denyut kehidupan sosial masyarakat.
“Syaratnya cuma satu ramaikan rumah ibadah,” tegasnya mengulang pentingnya Sulteng Berjamaah untuk membuka pintu-pintu kesejahteraan dari bumi dan langit.
Selain itu, agar Sulteng terhindar dari bencana maka gubernur mengajak masyarakat untuk merawat Sulteng lewat tangan yang berdoa dan kaki yang berpijak pada budaya luhur.
“Sulawesi Tengah ini kaya raya tapi juga daerah disaster (rawan bencana),” pungkasnya agar iman dan kearifan lokal dijadikan benteng perlindungan dari bencana.
Redaksi/Ro Adpim Setdaprov Sulteng
إرسال تعليق